Kamis, 28 Januari 2010

kapsul mahkota dewa

. Kamis, 28 Januari 2010


Informasi Produk

Volume (Isi): 80 Kapsul

No. Sertifikat Halal MUI: 1636072001 (kapsul)

Izin Depkes RI: P.IRT No. 313331105058

Merk: Tazakka

Herba keladi tikus yang bernama latin Typhonium flagelliforme (Lodd). Keladi tikus alias rudent tuber ini pertama kali digunakan oleh penduduk negeri jiran, Malaysia, sebagai obat penyakit kanker. Hasil riset dari lembaga-lembaga serta perguruan tinggi di Malaysia dan negara lain mengenai keladi tikus menunjukkan bahwa sari tanaman/ekstrak keladi tikus apat menghancurkan sel kanker. Secara umum hasil riset tersebut menunjukkan herba keladi tikus memiliki efek membunuh dan menghambat pertumbuhan sel kanker, menghilangkan efek buruk kemoterapi, selain itu keladi tikus juga bersifat anti virus dan anti bakteri.
Keladi tikus kandungan kimiawinya belum banyak diketahui dan belum dipublikasikan. Namun dari literatur yang mencatat hasil penelitian dan pengalaman tentang keladi tikus secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, didapatkan informasi bahwa herba klladi tikus dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, paru-paru, usus besar, rectum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu dan pankreas. Dan berdasarkan informasi pengalaman dari pemakai, herbal keladi tikus bisa digunakan untuk menetralisir racun narkoba. Kapsul herbal dengan komposisi tumbuhan keladi tikus 100%.

Khasiat : Mengatasi penyakit kanker dan Tumor.

Aturan Pakai : Diminum 2 x sehari pagi dan sore hari 2 kapsul

Notes: Wanita hamil dilarang minum obat ini. Setelah operasi tidak boleh langsung minum keladi tikus, tunggu 2 minggu. Dua hari pertama setelah minum keladi tikus mungkin akan mual, sedikti diare, kotoran hitam, dan lesu. Kadang-kadang muntah atau mual sesudah lama minum keladi tikus, hentikan dulu atau kurangi.
========================Kutipan Artikel dari Trubus
Riset membuktikan
Bagaimana mekanisme keladitikus mengatasi sel kanker? 'Keladitikus mampu memblokir perkembangan sel-sel kanker dan tumor,' kata Wahyu Suprapto, herbalis di Kota Batu, Jawa Timur, dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang meresepkan keladitikus. Menurut Lina Mardiana keladitikus menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus meningkatkan stamina pasien.
Dr Dyah Iswantini, periset di Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, membuktikan keladitikus sebagai antikanker. Dyah meneliti daya hambat ekstrak air dan etanol keladitikus terhadap aktivitas tirosin kinase. Enzim tirosin kinase mempengaruhi perkembangan sel-sel kanker di tubuh manusia.
Daya hambat ekstrak etanol dan air panas berkonsentrasi 700 ppm melebihi daya hambat genistein-senyawa antikanker. Sedangkan ekstrak keladitikus dengan air demineralisasi menghambat 76,10% enzim tirosin; daya hambat genistein Cuma 12,89%. 'Adanya daya hambat itu menunjukkan keladitikus berpotensi sebagai antikanker,' kata Dyah.
Riset itu sejalan dengan penelitian Peni Indrayudha dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia membuktikan ekstrak natriumklorida daun keladitikus mengandung Ribosom Inactivating Proteins (RIPs). Peni menginkubasikan DNA plasmid (pUC18) dengan sejumlah protein dari ekstrak daun Typhonium flagelliforme pada suhu kamar selama 1 jam.
Ekstrak daun keladitikus terbukti memotong rantai DNA sel kanker sehingga berbentuk menjadi nick circular alias lingkaran semu sebagaimana tampak di bawah sinar ultraviolet. RIPs merupakan protein dengan aktivitas mampu memotong rantai DNA atau RNA sel. Dampaknya pembentukan protein sel pun terhambat sehingga sel kanker gagal berkembang.
Pada pengobatan, RIPs menonaktifkan perkembangan sel kanker dengan cara merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Selain itu RIPs juga memblokir pertumbuhan sel kanker. Ekstrak keladitikus yang mengandung RIPs mampu memotong rantai DNA sel kanker.
Sel bunuh diri
Riset lain dilakukan oleh Chee Yan Choo dari Sekolah Farmasi Universitas Sains Malaysia. Chee menguji ekstrak umbi dan daun keladitikus terhadap aktivitas sitotoksik pada sel leukaemia P388. Hasilnya IC50 ekstrak kloroform umbi mencapai 6,0 µg/ml; ekstrak heksan 15,0 µg/ml. Kloroform dan heksan adalah pelarut yang digunakan untuk memperoleh senyawa aktif dalam sediaan herbal. Sedangkan IC50 ekstrak kloroform daun 8,0 µg/ml; IC50 ekstrak heksan daun 65,0 µg/ml.
IC50 (IC=inhibition consentration) adalah konsentrasi yang mampu menghambat 50% sel kanker. Semakin kecil angka IC50 kian bagus karena berarti dosis yang digunakan kian kecil. Pada riset itu, untuk menghambat 50% sel kanker, cuma diperlukan 6,0 µg/ml ekstrak kloroform umbi keladitikus.
'Keladitikus mengandung Ribosom Inactivating Proteins (RIPs). RIPs merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya,' kata Peni Indrayudha.
Pembuktian lainnya dilakukan oleh Choo Sheen Lai dari Pusat Penelitian Obat Universitas Sains Malaysia. Ia menemukan senyawa antikanker dalam keladitikus bernama fitol. Mekanisme fitol melawan sel kanker dengan cara apoptosis. Sel kanker terlampau 'sakti' sehingga tak pernah mati. Nah, fitol memberikan pisau tajam kepada sel kanker. Yang terjadi kemudian, sel kanker bunuh diri. Ketika itulah pasien sembuh.
Harga: Rp25.000

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Silahkan kirim komentar anda di sini